Anak-Anak di Bawah 13 Tahun Tidak dibolehkan di Media Sosial, Ini Alasannya!
Selamat datang sahabat O-Om31. Kali ini admin akan coba share untuk ibu/bapak semua yang mempunyai anak-anak di bawah usia 13 tahun.
Membiarkan anak Kamu di situs media sosial bisa mempengaruhi pertumbuhan mereka serta apalagi transisi ke masa anak muda.
Mungkin tidak apa-apa bagi anak Kamu untuk memakai media sosial di bawah pengawasan, namun kerugiannya mengalahkan keuntungan di berbagai tingkatan.
Kamu tidak bisa memantau tiap langkah mereka, sebab kemampuan bahaya bisa terjadi dengan sekali klik dan mereka bahkan bisa jadi tidak menyadarinya.
O-Om31 mempelajari tentang bahaya anak-anak di bawah 13 tahun menggunakan situs media sosial dan kami mau memperingatkan Kamu tentang mereka.
Anak Anda akan melihat kenyataan yang berbeda di situs media sosial
Saat anak Kamu tumbuh besar, mereka akan mulai mengajukan pertanyaan baru tentang diri mereka sendiri.
Untuk perempuan, ini berarti mengikuti tren fashion dan riasan, sebaliknya buat laki-laki, deodoran dan gel rambut tiba-tiba jadi signifikan.
Ironisnya, tetap mengikuti tren itu berarti agar dapat membiasakan diri, tetapi bila anak memakai media sosial, hasil ini akan berbeda.
Baca Juga : Seorang Psikolog Membuat Buku Frasa untuk Membantu Orang Tua Memahami Anak-Anak Mereka dengan Lebih Baik
Di situs-situs ini, mereka tidak cuma dipengaruhi oleh anak-anak seumuran serta dalam lingkaran pertemanan mereka, namun juga lebih dari itu. Mereka akan merasa tertekan buat mengikuti tren dunia.
Untuk pikiran muda yang lagi dalam tahap pengembangan harga diri, itu bisa memberi mereka kesan kalau mereka tidak akan sempat dapat mencapai status yang sama, mendapatkan hal yang sama-pada dasarnya, mereka akan berpikir kalau mereka tidak akan pernah bisa/ mampu mengejar ketinggalan.
Anak Anda mungkin berbagi terlalu banyak
Suka ataupun tidak, bila seseorang anak di bawah 13 tahun memakai situs media sosial, mereka juga akan tergoda buat berbagi dan mereka bisa jadi memberikan hal-hal yang sebenarnya tidak bisa dilihat oleh seluruh dunia.
Juga, anak-anak kecil bisa jadi mengambil foto KTP ataupun kartu kredit Kamu, serta membagikannya.
Walaupun mereka cuma memberikan lokasi mereka ataupun gambar yang dengan gampang menampilkan di mana mereka berada, hal itu bisa menarik perhatian penguntit serta kepribadian yang teduh dan bisa membahayakan anak Kamu.
Mereka mungkin menjadi korban penindasan online atau menjadi salah satunya
Penindasan di situs media sosial bisa lebih kurang baik daripada penindasan di kehidupan nyata, sebab orang-orang tersebut bisa bertindak dengan leluasa serta sangat kerap melakukannya secara anonim.
Walaupun penindasan terjadi tidak peduli berapa umur Kamu, anak-anak di bawah 13 tahun adalah yang paling terpengaruh olehnya sebab saat itulah harga diri anak-anak mulai tercipta.
Jadi, intimidasi akan membuat anak-anak mencari persetujuan virtual, yang dapat menjadi tidak terkontrol.
Bahasa kasar serta gosip juga bisa tingkatkan kecemasan, yang bisa menyebabkan serangan panik. Apalagi terdapat kemungkinan kalau cyberbullying bisa memicu tindakan menyakiti diri sendiri.
Anak Anda mungkin mengalami kecemasan
Semua trend, bullying, serta false reality dapat membuat anak gampang takut, apalagi tekanan mental. Anak-anak masih belum mempunyai harga diri serta keyakinan diri yang kuat, dan inilah alasan utama kenapa anak-anak tidak boleh diizinkan memakai situs sosial.
Dalam periode ini, anak-anak wajib dibimbing untuk meningkatkan keterampilan yang mereka kuasai, jika ini tidak terjadi, hidup mereka dapat lebih sulit.
Anak Anda dapat didorong untuk berpartisipasi dalam tren berbahaya
Baik itu tentang fashion, tarian, ataupun semacam permainan, anak-anak menjadi semakin terobsesi dengan hal-hal ini.
Hal kurang baik tentang hal ini adalah ada tren yang bisa membahayakan nyawa anak Kamu. Sebagian tren serta tantangan masa kemudian diketahui tidak bisa diprediksi serta sangat beresiko.
Dia mungkin ditipu dan bahkan menjadi korban pencurian identitas
Anak-anak adalah harta karun di mata penipu dan pencuri identitas. Ini sebab anak-anak tidak mengambil pinjaman, mempunyai kartu kredit, ataupun membayar tagihan. Nilai kredit mereka bersih serta pencuri bisa memakainya.
Orang-orang ini secara khusus menargetkan anak-anak yang memakai situs sosial serta segala sesuatunya dapat menjadi sangat kurang baik dengan sangat cepat karena para penipu menyangka mereka bagaikan sasaran termudah.
Apakah Kamu membiarkan anak Kamu menggunakan media sosial? Jika mereka sudah ada di situs sosial, langkah apa yang Kamu ambil supaya mereka tetap aman?
0 Komentar